DISUSUN OLEH :
MOHAMAD AFIDIN
KELAS :
XII TKJ 2
SMK PERTIWI KUNINGAN
JL.SILIWANGI NO.26 A KASTURI KUNINGAN
JL.SILIWANGI NO.26 A KASTURI KUNINGAN
Merancang Bangun dan
Menganalisa Wide Area Network (WAN)
I.1. Latar Belakang
Pada tahun 1940-an di
Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis
komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya
harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani
beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses
berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System),
bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri
ke sebuah host komputer.
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi
proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa
host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani
beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil
sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan
komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses
bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja
tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula
ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri
sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia
yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).
Jenis-jenis jaringan
Secara umum jaringan komputer terdiri
atas lima jenis:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan
local yang digunakan oleh suatu organisasi untuk berbagi sumber daya (resources
sharing) seperti printer dan file. LAN biasanya dibangun dan dikelola oleh organisasi
tersebut. Teknologi LAN antara lain Ethernet, Token Ring dan FDDI.
Ciri-ciri LAN:
Ø Bekerja di area geografis yang terbatas.
Ø Dapat digunakan multi-access hingga high-bandwidth.
Ø Administrasi dilakukan melalui administrator lokal.
Ø Koneksi secara Full-Time dan
langsung (Directly Connected )
Alat-alat yang umum
digunakan :
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada
dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya
menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor
perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area
Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN memungkinkan terjadinya
komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat jauh. WAN
menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses ke
komputer–komputer atau file server pada lokasi lain.Beberapa teknologi WAN
antara lain adalah Modem, ISDN, DSL, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET.
Ciri-ciri WAN:
Ø Bekerja di area geografis yang luas.
Ø Dapat diakses melalui Serial Interface dengan
kecepatan yang rendah.
Ø Koneksi secara Full-Time dan Part-Time
Alat-alat yang umum
digunakan :
4. Intranet
Melibatkan jaringan
LAN dan Web Server yang terpasang pada jaringan LAN tersebut. Web Server
digunakan untuk melayani permintaan pengguna internal suatu organisasi untuk
menampilkan data dan gambar. Intranet ini mempunyai sifat tertutup yang
berarti pengguna dari luar organisasi tidak dapat mengaksesnya.
5.
Internet
Sebenarnya terdapat
banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering
berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan
lainnya. Keinginan seperti ini
memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan
berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gatewayguna
melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat
keras maupun perangkat lunaknya.Kumpulan jaringan yang
terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
Latar Belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini
seperti :
1. Apa
Pengertian Jaringan ?
2. Ada
Berapa Jenis Jaringan Secara Umum ?
3. Apa
Ciri – Ciri Masing – masing Jenis Jaringan ?
I.3.
Tujuan
1.
Untuk Mengetahui Pengertian Jaringan.
2. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis Jaringan Secara Umum.
3. Untuk Mengetahui Ciri – Ciri Jaringan dimasing – masing Jenisnya.
II.1 Merancang Bangun dan Menganalisa Wide
Area Network (WAN)
WAN(Wide
Area Network)
WAN
Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area yang
sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering menggunakan
sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun
satelit. Protokol yang digunakan dalam WAN
Media yang melayani komunikasi WAN adalah termasuk dalam Physical layer dalam 7 OSI Layer. Data yang lalu-lalang di dalam media WAN tersebut diatur dengan menggunakan seperangkat aturan yang ada di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.
Gambaran dari sebuah WAN :
Seperangkat peraturan atau yang sering disebut dengan istilah protokol ini, mengatur bagaimana si pengirim dan penerima data dapat menggunakan media WAN tersebut secara teratur. Pembungkusan data dalam layer Data link ini sering disebut dengan enkapsulasi. Untuk itu, protokol pengatur ini sangatlah penting ditentukan dalam penggunaan media WAN.
Media yang melayani komunikasi WAN adalah termasuk dalam Physical layer dalam 7 OSI Layer. Data yang lalu-lalang di dalam media WAN tersebut diatur dengan menggunakan seperangkat aturan yang ada di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.
Gambaran dari sebuah WAN :
Seperangkat peraturan atau yang sering disebut dengan istilah protokol ini, mengatur bagaimana si pengirim dan penerima data dapat menggunakan media WAN tersebut secara teratur. Pembungkusan data dalam layer Data link ini sering disebut dengan enkapsulasi. Untuk itu, protokol pengatur ini sangatlah penting ditentukan dalam penggunaan media WAN.
II.
2 Protokol - Protokol Pengatur Penggunaan Media WAN
-
Point-to-Point protocol (PPP)
Protokol PPP adalah merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan untuk membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:
Protokol PPP adalah merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan untuk membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:
1.
PPP
protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication
Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2. PPP protocol dapat beroperasi
pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
3. Tidak ada batas transmission rate
4. Keseimbangan load melalui
multi-link
6. LCP dipertukarkan saat link
dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
7. PPP protocol mendukung berbagai
macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.
8. PPP protocol mendukung
authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol)
dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
9. NCP meng-encapsulate protocol layer
Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas.
Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP
protocol dihubungkan dengan model OSI.
PPP Protocol vs model OSI
Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data
link. NCP (Network COntrol Protocol) mengijinkan PPP protocol mendukung
protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX; APleTalk dll. Fleksibilitas
inilah yang membuat PPP protocol menjadi begitu popular. NCP bertindak sebagai
interface antara Data Link layer (yg dispesifikasikan oleh PPP Protocol) dengan
jaringan. PPP protocol menggunakan NCP untuk meng-encapsulate paket-2 layer
Network. Paket PPP mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol
layer Network.
PPP protocol Link Control Protocol (LCP)
merupakan sayu set layanan-2 yang melaksanakan setup link dan administrasi
meliputi:
o
Yesting
dan negosiasi Link
o
Kompresi
o
Authentication
o
Deteksi
error
Saat sesi dimulai, piranti-2 bertukar paket
LCP untuk negosiasi layanan-2 pada yang terdaftar disini. Spesifikasi PPP
protocol tidak mengandung standard layer Physical. Akan tetapi PPP protocol
dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical synchronous dan asynckronous
termasuk:
o
Serial
asynchronous seperti dial-up
o ISDN
o
Serial
synchronous
o
HIgh
Speed Serial Interface (HSSI)
PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga
fase:
o
Membuka
link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
o
Membentuk
opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat direkomendasikan.
o
Setuju
dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
-
Serial Line Internet Protocol (SLIP)
SLIP merupakan pendahulu dari PPP yang banyak digunakan dalam membangun koneksi serial Point-to-Point yang menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.
SLIP merupakan pendahulu dari PPP yang banyak digunakan dalam membangun koneksi serial Point-to-Point yang menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.
-
High-level Data Link Control (HDLC)
Protokol layer data link ini merupakan protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan protokol ini hanya ketika sebuah jalur WAN digunakan oleh dua buah perangkat router Cisco saja. Apabila perangkat selain produk Cisco yang ingin digunakan, maka protokol yang digunakan adalah PPP yang merupakan protokol standar.
Protokol layer data link ini merupakan protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan protokol ini hanya ketika sebuah jalur WAN digunakan oleh dua buah perangkat router Cisco saja. Apabila perangkat selain produk Cisco yang ingin digunakan, maka protokol yang digunakan adalah PPP yang merupakan protokol standar.
Untuk memenuhi berbagai macam aplikasi, HDLC
menetapkan tiga jenis stasiun, dua konfigurasi, serta tiga model
operasi pengalihan data. Ketiga jenis stasiun tersebut adalah sebagai berikut:
· Stasiun Primer: Bertanggung-jawab mengontrol
operasi jalur. Frame-frame dikeluarkan oleh primary yang disebut perintah.
· Stasiun Sekunder: Beroperasi dibawah kendali
stasiun primer. Frame-frame dikeluarkan sekunder yang disebut respons. Primer
mempertahankan jalur logik yang terpisah dengan setiap stasiun sekunder pada
jalur.
· Stasiun Gabungan: Mengkombinasikan bentuk
primer dan sekunder. Stasiun gabungan bisa mengeluarkan perintah dan respon.
Konfigurasi jalur berupa
· Konfigurasi tidak seimbang: Terdiri dari satu
stasiun primer dan satu atau lebih stasiun sekunder, serta mendukung baik
transmisi full-duplex maupun half-duplex.
· Konfigurasi seimbang: Terdiri dari dua
stasiun gabungan, serta mendukung transmisi full-duplex maupun half-duplex.
Sedangkan mode transfer data berupa:
· Normal response mode (NRM): Digunakan dengan
konfigurasi. Primer tidak seimbang mengawali data transfer menuju secondary,
namun sekunder hanya mentransmisikan data dalam bentuk respon sampai perintah
dari primer saja.
· Asynchronous Balanced Mode (ABM): Digunakan
dengan konfigurasi seimbang. Salah satu stasiunt gabungan dapat mengawali
transmisi tanpa perlu ijin dari salah satu stasiunt gabungan lainnya.
· Asynchronous Response Mode (ARM): Digunakan
dengan konfigurasi tidak seimbang. Secondary dapat mengawali transmisi tanpa
perlu ijin yang jelas dari primer. Primer masih tetap bertanggung-jawab
terhadap jalur, termasuk inisialisasi, perbaikan kesalahan, serta diskoneksi
logik.
NRM dipergunakan pada jalur multititik, dimana
sejumlah terminal dihubungkan ke komputer host. Komputer menanyai setiap
terminal untuk dipergunakan sebagai masukan. NRM kadang-kadang juga
dipergunakan pada jalur ujung-ke-ujung, utamanya bila jalur menghubungkan
sebuah terminal atau periferal lainnya dengan sebuah komputer. ABM merupakan
mode yang paling banyak dipergunakan dibanding mode-mode lainnya: karena
membuat penggunaan jalur ujung-ke-ujung full-duplex menjadi lebih efisien sebab
tidak memerlukan overhead. Sedangkan ARM jarang digunakan: karena hanya bisa
diaplikasikan untuk keadaan-keadaan tertentu dimana sekundar perlu mengawali
transmisi.
- X.25/LAPB
X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer dapat saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk mendeteksi error yang sangat tinggi. Maka dari itu, protokol komunikasi ini banyak digunakan dalam media WAN analog yang tingkat error-nya tinggi.
X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer dapat saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk mendeteksi error yang sangat tinggi. Maka dari itu, protokol komunikasi ini banyak digunakan dalam media WAN analog yang tingkat error-nya tinggi.
X.25 adalah protokol standar yang diciptakan
untuk interfacing diantara sistem host dan jaringan packet-switching. Standar ini memiliki tiga
lapisan yaitu:
-
Lapisan
Fisik: menyangkut interface antara suatu stasiun dengan jalur yang terhubung
dengan simpul packet-switching.
-
Lapisan
Jalur: dimaksudkan agar transfer data yang melintasi jalur fisik cukup andal,
dengan cara mentransmisikan data sebagai rantaian dari bingkai data (frame).
-
Lapisan
Paket: menyediakan layanan virtual circuit eksternal, yang memungkinkan stasiun
mampu menyusun logika koneksi (virtual circuit) ke stasiun tujuan.
Kelebihan protokol X.25 :
· Protokol
X.25 memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding RS-232 (64 kbps dibanding
9600 bps).
· Protokol
X.25 memiliki kemampuan untuk menyediakan logical channel per aplikasi.
· Pendudukan
logical channel dapat dilakukan secara permanen dengan mode PVC (Permanent
Virtual Channel) maupun temporary dengan mode SVC (Switched Virtual Channel)
disesuaikan dengan kebutuhan.
· Data
transfer pada X.25 bersifat reliable, data dijamin bahwa urutan penerimaan akan
sama dengan waktu data dikirimkan.
· Protokol
X.25 memiliki kemampuan error detection dan error correction.
Kekurangan protokol X.25 :
· Tidak
semua sentral memiliki antarmuka X.25. Sehingga diperlukan pengadaan modul X.25
dengan syarat bahwa sentral sudah support X.25.
· Untuk
pengembangan aplikasi berbasis protokol X.25 membutuhkan biaya yang relatif
lebih besar dibanding dengan RS-232 terutama untuk pembelian card adapter X.25.
· Untuk
komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT beberapa sentral
diidentifikasi menggunakan protokol proprietary vendor tertentu yang berjalan
di atas protokol X.25.
-
Frame Relay
Frame relay merupakan protokol yang khusus digunakan untuk membuat koneksi WAN jenis Packet-Switched dengan performa yang tinggi. WAN protokol ini dapat digunakan di atas berbagai macam interface jaringan. Karena untuk mendukung performanya yang hebat ini, frame relay membutuhkan media WAN yang berkecepatan tinggi, reliabel, dan bebas dari error.
Frame relay merupakan protokol yang khusus digunakan untuk membuat koneksi WAN jenis Packet-Switched dengan performa yang tinggi. WAN protokol ini dapat digunakan di atas berbagai macam interface jaringan. Karena untuk mendukung performanya yang hebat ini, frame relay membutuhkan media WAN yang berkecepatan tinggi, reliabel, dan bebas dari error.
Frame-relay dirancang untuk menghilangkan
overhead yang ada pada X.25. Perbedaan utama antara frame-relay dan X.25
adalah:
· Pensinyalan
kontrol panggilan bahwa pada koneksi logik yang terpisah dari data pemakai.
Simpul-simpul (node) perantara tidak perlu mempertahankan tabel-tabel status.
· Koneksi
logik untuk multiplexing dan switching dilakukan pada lapisan 2 sebagai
pengganti lapisan 3, berarti menghilangkan satu lapisan pengolahan secara
keseluruhan.
· Tidak
terdapat flow-control dan error-control lompatan demi lompatan.
Bila diaplikasikan secara keseluruhan maka flow-control dan kontrol kesalahan
ujung-ke-ujung merupakan tanggung jawab lapisan yang lebih tinggi
Jadi dengan frame-relay sebuah frame data
pemakai tunggal dikirim dari sumber ke tujuan, dan sebuah balasan, yang
dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa kembali di dalam frame.
Tidak terdapat pertukaran frame-frame data dan balasan lompatan demi lompatan.
Kekurangan utama frame-relay adalah hilangnya
kemampuan flow-controldan error-control jalur demi jalur
Kelebihan frame-relay adalah adanya proses komunikasi yang ringan, penundaan
lebih rendah dan laju penyelesaian yang lebih tinggi. Frame-relay dapat
dipergunakan pada akses dengan kecepetan sampai 2 Mbps.
Ada dua
operasi yang terpisah yaitu: taraf kontrol (control plane) yang terlibat dalam
penetapan dan penghentian koneksi logic, dan taraf pemakai (user plane) yang
bertanggung jawab dalam hal transfer data pemakai diantara pelanggan. Taraf
kontrol berada diantara pelanggan dan jaringan sedang taraf pemakai menampilkan
fungsi ujung-ke-ujung.
-
Asynchronous
Transfer Mode (ATM)
ATM merupakan sebuah protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di mana berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan dengan menggunakan cell-cell yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak digunakan untuk memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat tinggi seperti Synchronous Optical Network (SONET).
ATM merupakan sebuah protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di mana berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan dengan menggunakan cell-cell yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak digunakan untuk memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat tinggi seperti Synchronous Optical Network (SONET).
Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan
interface transfer paket yang efisien. ATM menggunakan paket-paket data yang
berukuran tertentu yang disebut ‘cell”. Penggunaan cell ini menghasilkan skema
yang efisien untuk pentransmisian pada jaringan berkecepatan tinggi
ATM memiliki cara yang sama dengan packet-switching. ATM melibatkan pentransferan
data dalam bentuk potongan-potongan yang memiliki ciri-ciri tersendiri. ATM
memungkinkan koneksi logik multipel dimultipleks melalui sebuah interface fisik
tunggal.
ATM merupakan protokol yang efisien dengan
kemampuan kontrol kesalahan (error control) dan kontrol aliran minimal (flow control). Hal ini menyebabkan
berkurangnya overhead saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit-bit
overhead yang diperlukan masing-masing sel.
Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media
transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan
fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.
Dua lapis diatasnya berkaitan dengan
fungsi-fungsi ATM, yaitu pelayanan transfer paket (ATM layer) dan lapisan
adaptasi (AAL) untuk pelayanan protokol transmisi yang tidak berbasis ATM.
Model referensi protokol melibatkan tiga
taraf yang berbeda:
· Taraf
pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan
kontrol-kontrol yang terkait.
· Taraf
kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi
· Taraf
manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan sistem
secara keseluruhan
Karakakteristik
Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik
yang memperbaiki tingkat kecepatan transfer data. Pertama, besarnya paket
yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan
protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paket-paket dari
pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat
dikelompokkan secara merata. Karakteristik ATM yang kedua adalah
mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps. Bahkan, peralatan ATM
dapat menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan
transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.
FORMAT HEADER SEL ATM
Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI
atau NNI. UNI header digunakan untuk komunikasi antara endpoint dengan ATM
switch dalam jaringan Private ATM. NNI header yang digunakan untuk komunikasi
antar ATM switch. Gambar berikut mengilustrasikan format dasar sel ATM, format
header sel UNI, dan format header sel NNI.
ATM Cell Header Fields
Berikut adalah deskripsi dari beberapa field
yang terdapat pada header sel ATM baik NNI maupun UNI
v Generic Flow Control (GFC)
Menyediakan fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple
stations yang menggunakan satu interface ATM. Field ini biasanya tidak
digunakan dan diatur ke nilai default-nya 0 (biner 0000).
v Virtual Path Identifier (VPI)
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi
mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel saat melewati
serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
v Virtual Channel Identifier (VCI)
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi
mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel saat melewati
serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
v Payload Type (PT)
Bit pertama menunjukkan apakah dalam sebuah
sel berisi data pengguna atau kontrol data. Jika sel berisi data pengguna, bit
diatur ke 0. Jika kontrol berisi data, di set ke 1. Bit kedua menunjukkan
kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan). Bit ketiga menunjukkan
apakah sel tersebut merupakan sel terakhir pada sebuah rangkaian sel.
v Cell Loss Priority (CLP)
Menunjukkan apakah sel harus dibuang jika
menemukan kemacetan yang ekstrem ketika bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit
sama dengan 1, sel harus dibuang dan sebaliknya
v Header Error Control (HEC)
Menghitung checksum pada 4 byte pertama dari
header. HEC dapat mengoreksi kesalahan bit tunggal dalam byte, dengan demikian
dapat mempertahankan sel daripada membuangnya.
KESIMPULAN
WAN (Wide Area Network) Merupakan jaringan komunikasi data yang secara
geografis mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global
dan sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel
bawah laut ataupun satelit.
Protokol
– Protokol Pengatur Pengguna Media WAN adalah sebagai protokol yang pembangun
koneksi dalam penggunaan media WAN, baik itu melalui router, serial port, DTE
(Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment), atau yang
lainnya yang bisa digunakan untuk jaringan.
Demikian yang bisa saya simpulkan, semoga
makalah ini bermanfaat bagi masyarakat dan siswa-siswi pada umumnya. Apabila
makalah ini terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan/pembahasan
kami mengucapkan mohon maaf.